Sabtu, 31 Oktober 2015

Castlevania: The Belmont Legacy



Pertama-tama, izinkan saya kasih peringatan dini.
Saya selalu super subjektif kalau bikin review.
Iya lah. Memang ada gitu orang pasang review di sini objektif 300%? Tapi sudahlah.
Intinya, saya bukan ahli Castlevania.
Main Symphony of The Night aja saya KO dengan sangat menyedihkan waktu Alucard jadi melempem gara-gara Death.

Saya lumayan berjaya waktu JUDGEMENT, karena itu game fighting. Sisanya?
HIDUP CHEAT!!

Yah, tapi jago nggak jago bukan berarti nggak boleh suka, kan?
Jadi, biar nggak terlalu nelangsa, saya ngikutin hampir semua media-mix Castlevania series.
Tapi waktu baca komik ini, saya jadi ingat kata-kata seorang reviewer dodol;

"WHAT WERE THEY THINKING!!??"

Yeah.

Komik ini, walau gambarnya nggak jelek, ceritanya bikin saya nangis karena kebangetan nyimpangnya!!

KALAU komik ini dibuat sebelum ada Castlevania: Lament of Innocence, yang rilis tahun 2003, mungkin saya nggak akan sekeki ini.

TAPI!

Ini udah jelas ada tentang Dracula itu siapa, dan kenapa klan Belmont punya seteru sama orang patah hati satu itu, kok ya malah diacak-acak lagi di sini!!

Kabarnya komik ini diangkat dari Castlevania: The Adventure. Oke, ngasih cerita lebih dalam buat sesuatu yang sesingkat game ybs itu nggak salah, tapi, plis, deh, mbok ya setidaknya sisakan gitu, canon dari cerita aslinya!

Ngasih nama Belmont, ngasih tragedi pernikahan (yaa, di Belmont yang tercatat pernikahan bahagia kayaknya cuma Ralph/Trevor dan Syphas sih, ya), ngasih Dracula dan Succubus, nggak menjadikan ini masuk ke universe Castlevaniaaaaaaaaaa!!!!

Oh...

Saya lupa sebut Vampire Killer, ya? Yeah, cambuk itu masuk, kok. BAGUSNYA. Kalau sampai itu lupa juga, kayaknya memang, komik ini layak masuk jajaran Lord of Darkness Series, yang jelas beda universe sama Castlevania klasik.

The best way to sum this up is to recite a very famous quote from William Shakespeare. "F*** it!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar