Minggu, 20 Maret 2016

Shonen Princess - Putri Harimau Naoko



Naotora adalah putra Menteri Luar Negeri Jepang, yang gara-gara ulah ayahnya terpaksa menikah dengan Pangeran dari Kerajaan Urunei.

Kerajaan mana itu? Biar saya beri tahu.
Inilah petanya;



Jadi, sekarang tahu kan, kenapa sub-judulnya kayak begitu?
Maksudnya ini Brunei, kali, ya?

Singkat cerita, Nao disuruh menyamar jadi cewek (yang untungnya sukses berkat mukanya yang imut) dan menikahi Pangeran Ahmad. Nao tentu saja ogah setengah mati, tapi memang sudah takdir (baca: apes), semua tindakannya untuk membuat pihak Urunei hilang selera, malah berbalik membuat orang menyukainya. Dan tentu saja Pangeran Ahmad pun tak terkecuali.

Tapi, kejutan bagi Nao belum usai, karena ternyata Pangeran Ahmad yang super ganteng sampai bisa membuat Nao deg-degan adalah... seorang cewek. Seksi pula.

Dalam satu kata, komik ini adalah cerita bodoh. Memang ada masalah politik di dalamnya, tipikal perebutan kekuasaan dan sejenisnya, tapi, saya cukup suka idenya yang reverse, dan sesekali lucu juga melihat cowok pontang-panting cross-dress seperti ini. Endingnya, sedikit menyisakan masalah tak terpecahkan, tapi overall, memuaskan.

Kamis, 10 Maret 2016

URAKATA!!



Kurisu Ranmaru tak pernah merasa dirinya berguna sepanjang hidupnya. Sebagai putra nelayan, dia tak punya harapan meneruskan pekerjaan ayahnya lantaran mudah mabuk laut. Di kotanya pun dia tidak punya teman dekat karena 'kesalahan'nya semasa sekolah. Tapi, begitu masuk kuliah di Tokyo, Ranmaru menemukan dunia baru, dimana dia mendapati orang sepertinya yang sebenarnya terampil sekali dalam membuat printilan bisa memiliki tempat; menjadi Urakata atau petugas balik panggung.
  
Apakah dia masuk dengan suka rela? Tentu saja tidak, karena dia kan orang yang amat sangat negatif. Tapi, Goda Ryuji sang ketua Urakata menyeretnya, karena merasa kemampuan Ranmaru akan sangat berguna bagi kelompoknya. Plus, Goda tidak suka melihat Ranmaru yang menurutnya 'membusukkan nalar'. Singkat cerita, setelah satu-dua percobaan kerja dan berbagai kehebohan yang menyertainya, Ranmaru pun menetapkan diri untuk bergabung dengan Urakata.

Sebagai komik shojo, Urakata sangatlah menarik, karena fokusnya bukan percintaan semata, melainkan interaksi para karakter yang mendedikasikan diri untuk menciptakan sebuah karya yang 'bagus'. Dan sebagai bonus tambahan, banyak pengetahuan tentang a-b-c di balik panggung sebuah film.

Saya pribadi tertawa dan menikmati sekali melihat karakter komik ini, yang merupakan parodi dari nama-nama sutradara ternama;
  • Kurisu Ranmaru = Chris Nolan
  • Goda Ryuji = Jean-Luc Godard
  • Enjouji Ruka = George Lucas
  • Samura Izumi = Sam Raimi
  • Rokubu Maasa = Rob Marshall
  • Tenba Tomu = Tim Burton
  

Sabtu, 05 Maret 2016

Daughter of Smoke and Bone



Sebuah dunia dimana di sisi kehidupan 'membosankan' manusia yang terkesan monoton terdapat Malaikat dan Chimera, yang terus bertarung untuk sesuatu yang - di awal ini setidaknya - sudah sangat samar karena lamanya.

Secara konsep, saya mengakui novel ini OK.
Penokohan pun tidak terlalu buruk. Setidaknya saya bisa suka pada satu-dua karakter. Itu sudah poin lebih.
Narasi juga menarik, walau kadang membuat lelah, tapi kemasannya indah, jadi mata tetap bisa terpaku pada tulisan.

Satu-satunya yang membuat saya JENUH dan lama-kelamaan sebal pada cerita ini adalah keberadaan Akiva.

Pertama, betapa dia digambarkan sempurna.
Kedua, atribut-atribut yang semuanya mengacu pada pola GARY STU alias TOKOH SUPER SINETRON.

Ketiga, sekalipun bukan ranah favorit, saya cukup tolerir pada percintaan. Dan pecintaan di sini jelas melampaui batas tolerir saya.

Sejujurnya, saya penasaran pada kelanjutan buku ini.
Masalahnya, apa saya bisa tahan dengan Akiva LAGI?

Selasa, 01 Maret 2016

PSYCHO-PASS



Di masa depan, kehidupan manusia nyaris seluruhnya ditentukan oleh apa yang disebut Sibyl System. Sistem ini menentukan dengan akurat mulai dari pilihan karier sampai jodoh. Tidak ada lagi yang namanya pengangguran, atau PHK sepihak. Tapi, tentu saja, itu hanyalah tampak luar, karena selalu ada faktor-faktor X yang mendorong manusia untuk berlaku bodoh.

Tsunemori Akane, seorang polisi rookie memilih kariernya karena merasa inilah memang jalan hidupnya. Namun, berurusan dengan para enforcer yang kerap disebut anjing pemburu kepolisian, wawasan Akane semakin bertambah, dan - walau tak menyesali atau mempertanyakan pilihan kariernya, Akane akhirnya menyaksikan sosok sejati dari Sibyl, yang tentu saja, didirikan dari tumpukan korban tak bernama.

Novelisasi yang sangat memuaskan, itulah komentar singkat saya tentang buku ini.

Saya tidak akan mengatakan buku ini lebih unggul dari animenya, tapi yang pasti, membaca buku ini setelah menonton animenya memberikan BANYAK sekali penjelasan yang membuat saya lebih memahami setting Psycho Pass. Mengejutkan bahwa yang dipaparkan dalam anime ternyata hanya 70% dari setting yang ada. Amerika ternyata sudah hancur, dan Jepang kembali menutup diri dari pengaruh negara lain, misalnya (walau tidak sepenuhnya).

Khas novelisasi (atau dalam kasus ini, karena awalnya ini disusun seperti novel), tentu saja ada perbedaan di sana-sini. Yang langsung saya sadari adalah isu yuri yang sangat ditonjolkan di novelnya. Yah, namanya juga Fukamin, malah aneh kalau sudah ada bahan tapi tidak dimasak dengan mantap.

Sebagai beta version dari animenya, novel ini sangat menghibur, dan memperjelas banyak foreshadow yang ditampilkan di anime, seperti kenapa Yayoi menanggapi dingin saja atas lenyapnya Kougami di akhir. Atau bahwa Kagari memang tewas tak bersisa, yang di anime ditampilkan sangat menggantung pada awalnya.

Lainnya, mungkin terlihat betapa karakter yang terkesan seperti sampingan di animenya, di sini diberi peran sendiri. Kagari bahkan mendapat cerita pendek tentang kehidupannya sebelum jadi Enforcer, serta pendapatnya tentang para anggota Divisi 1.

Beberapa detail lain yang terkesan seperti info-dump sering terlihat, tapi kalau dibaca lagi, menurut saya itu memperkuat setting. Jadi, tidak akan mengganggu. Apalagi, yang disebut info-dump itu hanya memakan dua halaman kurang. Jauh berbeda dengan beberapa novel yang memasang SEPULUH halaman penjelasan belaka. Ini setidaknya dikemas dalam situasi yang mendukung plot.